Adalah karena terlalu
rumit untuk mendeskripsikan engkau, banyak rautan yang sulit dilafalkan dan
banyak siluet yang tersusun dengan tidak sistematis yang semuanya mengarahkan
kepada keunikan kemahakuasaan yang tertera dalam jasad harfiahmu.
Terkadang cerah yang
sejenak berganti dengan gulana, juga sesak yang segera bermetafora menjadi jenaka,
berotasi tiada henti (mungkin) guna mengukuhkan kedewasaanmu.
Engkau selayaknya
bersanding dengan Tuhan, bercengkrama dengan kisahnya yang harmonis dan
melafalkan bait-bait kemulian-Nya. Engkau juga selayaknya melepaskan jeruji
kefanaanmu dengan merengkuh kuat keyakinanmu, bukan terhadap makhluk Tuhan yang
lainnya namun terhadap keyakinanmu akan Tuhan.
Jikalau kemudian
engkau terus mencari namun tiada kunjung bersua atau hanya bertemu dengan semu,
carilah di tempat pemujaan Tuhan, dimana keagungan-Nya dikumandangkan tiada
henti dan engkau menemukan kecilnya hasratmu berbanding irodat-Nya. niscaya
engkau segera berjodoh dengan jiwa yang damai sebagai destinasi terakhir nan
abadi yang engkau dambakan tanpa khawatir.
Sengaja
kucoba deskripsikan lagi tentang engkau hari ini, karena keyakinanku bahwa akan
banyak yang berbeda dalam sekian kurun kedepan. sebab Kita adalah representasi
dari ketidak mahakuasaan, dan dalam ketidak tahuan menunggu kasih sayang-Nya
menerbangkan kita entah ke bumi-Nya yang mana.
Selamat & salam,
atas segala karunia
untukmu, dan perjuanganmu menemukan kembali Tuhan yang hilang.